Motif Batik Durian Pecah digambarkan dengan buah durian yang terbelah dua berbentuk simetris. Motif duren pecah merupakan salah satu motif batik lama atau motif batik kuno di Jambi. Karena bentuknya yang indah, motif ini banyak diproduksi oleh pengrajin batik pkarena diminati oleh konsumen. Tata letak motif menggunakan kesederhanaan pola dan tata letak motif yang mencorak ceplok-ceplok itulah memiliki keunikan tersendiri, motif duren pecah biasanya menggunakan kombinasi warna yang selalu cerah dan menarik sehingga banyak diminati dan disukai banyak orang.
Motif duren pecah telah sejak lama melengkapi khasanah batik Jambi. Bentuk motif ini terinspirasi dari buah durian yang terpecah atau terbelah dua. Daya khayal atau imajinasi pembuatnya melahirkan bentuk motif yang indah dan terkenal dengan nama motif durian pecah. Motif durian pecah mengandung nilai-nilai simbolik dan makna filosofi yang tinggi. Selayaknyalah dipertahankan dan diperkuat eksistensinya sehingga masyarakat diluat Jambi tahu bahwa motif dirian pecah adalah motif batik Jambi. Dengan demikian tidak akan ada pengakuan oleh masyarakat dari daerah atau Negara lain bahwa motif durian pecah adalah motif batik mereka, walaupun sekarang ini motif duren pecah banyak juga diproduksi oleh pengrajin daerah lain diluar Provinsi Jambi seperti pengrajin di Jawa ataupun provinsi lainnya, oleh sebab itu bak kato seloko adat “Dek idorong niat baek dihelo mukesud hati mabangkit batang terndam mengakat pseko lamo”, bak kato pepatah “demi meningkatkan citra batik Jambi dimasa yang akan datang agar semakin maju, semakin diminati dan semakin dicintai oleh banyak kalangan baik tua maupun muda domestik maupun mancanegara.
Penerapan motif durian pecah sering dikombinasikan dengan hiasan tambahan alam bentuk guratan atau lajur yang lebih kecil seperti hiasan resam, bunga kangkung, daun pakis atau flora lain yang banyak jtumbug di hutan-hutan belantara Jambi.
Penerapan motif durian pecah pada batik Jambi bisa dibuat dengan cara dicap (batik cap) atau dengan cara ditulis menggunakan canting (batik tulis) dan sekarang ini ada juga yang diproduksi dengan cara dicetak (batik printing). Tata letak motif biasanya simestris horizontal dan vertikal, atau diagonal.
Pesan yang terkandung
Keistimewaan buah durian menjadi sumber inspirasi dan filosofi bagi hidup dan kebutuhan masyarakat dan budaya Jambi karena pepatah adat mengatokan “alam terkembang jadi guru” yang selanjutnya akan diuraikan dalam paparan dibawah ini:
Motif ini mengandung suatu peringatan/nasehat: “seindah apapun bentuk dan selezat apapun rasa jika sudah pecah/rusak apalah artinya”
Pesan lain yang terkandung: “kita hendaknya menjaga sesuatu yang dahulunya sudah baik agar jangan sampai menjadi rusak”


